Akhirnya Sang Ayah Keluarga Khong Guan Ketemu

Misteri Hilangnya Ayah pada Kaleng Biskuit Paling “Legend”

Hay Pemuda.
Bagaimana semangatmu hari ini?
Masihkah apimu menyala?

Pada artikel kali ini akan menguak misteri hilangnya sosok Ayah pada keluarga Khong Guan. Apakah sang ibu memang Janda? Atau sedang LDR?


 

Mungkin beberapa dari kita merasa heran atau mungkin kagum dengan salah satu biskuit yang terus eksis sampai saat ini. Tidak peduli dengan merk yang lebih mentereng, biskuit satu selalu mempunyai karakter ketika melihat kalengnya.

Untuk ukuran usia anak-anak mungkin mereka merasa “bosan” jika melihat gambar pada biskuit yang “Legend” ini. Tetapi bagi orang yang sudah berusia akan cenderung menjadi “penikmat” dan pelanggan setia. Keluarga saya selalu membeli biskuit Legend ini saat menjelang idhul fitri. Terkadang memang terasa membosankan, karena hampir bisa dipastikan bahwa biskuit ini yang paling lama habis.

Konsistensi rasa dan karakter pada gambar kaleng adalah kekuatan terbesar mengapa biskuit ini tak lekang oleh waktu.

Baik itu berisi biskuit asli, maupun sudah berisi jajan lain (dibaca Rengginan, keripik tela, gadhung, keripik pisang, atau kerupuk) kaleng ini selalu menjadi “pemeran utama” pada sebuah meja saat lebaran.

Kaleng Biskuit Legend Khong Guan

     Baca Juga :

Sejarah Biskut Khong Guan

Khong Guan adalah perusahaan berskala internasional yang bergerak dibidang industri makanan khususnya produk biskuit dan wafer. Berdiri sejak tahun 1947 di wilayah Singapura.

Khong Guan diciptakan oleh kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Keduanya adalah imigran asal Fujian, Tiongkok, yang bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarganya di kampung.

Suatu hari Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat mereka bekerja dulu. Iapun menciptakan lini produksi biskuit semiotomatis dengan rantai sepeda. Mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata yang telah diakali sedemikian rupa.

Penjualan meningkat seiring tingginya kemampuan produksi. Pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited didirikan, menyusul pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Di awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di Tiongkok.

Tak hanya di Asia Tenggara dan Tiongkok, Khong Guan juga bisa ditemukan di supermarket lebih dari 40 negara. Diantaranya Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.

Sampai sekarang, kaleng Khong Guan klasik masih sama seperti dulu. Bentuknya kotak, warnanya merah, dan menampilkan ibu beserta dua orang anaknya di meja makan sedang menyantap biskuit.

Selain merek Khong Guan, Khong Guan Group di Indonesia juga membawahi merek Monde, Nissin, dan Serena.


Desainer Gambar Kaleng Biskuit “Legend” Khong Guan

Sosok pelukis gambar keluarga di meja makan yang terdapat pada kaleng Khong Guan itu bernama Bernardus Prasodjo. Hal itu pun diungkap oleh putranya sendiri, Andreas Prasadja, melalui status di Facebook-nya. Saat itu Andreas mengunggah foto sang ayah memegang kaleng Khong Guan dan wafer lalu menyebar di forum-forum.


Foto Bapak Bernardus Prasodjo memegang kaleng biskuit hasil desainnya

Foto Bapak Bernardus Prasodjo saat di pameran lukisan

Pak Bernardus sendiri sempat berkiprah di majalah musik Aktuil dan mengisi rubrik komik strip. Ia juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung meski tidak lulus karena banyak orderan dari luar. Namun persinggungan dengan lukisan Khong Guan baru dimulai ketika ia pindah ke Jakarta.

Di Jakarta, Bernadus bekerja sebagai tukang gambar di sebuah perusahaan sparasi warna. Di sanalah ia mendapat order untuk mengerjakan ilustrasi kaleng biskuit Khong Guan yang pertama kali muncul sekitar tahun 1971. Pria berusia 68 tahun tersebut membeberkan bahwa ide gambarnya berasal dari perusahaan, bukan darinya.

"Sekitar 40 tahun yang lalu, saya mendapat tawaran untuk menggambar kaleng biskuit. Saya terinspirasi dari kehidupan pribadi saya, yang telah memiliki dua orang anak. Namun gambar itu juga ide dari perusahaan Khong Guan sendiri", ungkap Bernardus.

Bernadus mengaku hanya melukis ulang memakai cat air sesuai contoh gambar hitam putih yang dipesan. Contoh gambar itu seperti kita lihat sekarang yaitu Ibu dan dua anak yang duduk memutari meja. Karya-karyanya dibuat secara manual dengan melukisnya di atas kertas menggunakan cat air. Selain Khong Guan, Bernadus juga dipercaya menggarap lukisan untuk waffer Nissin hingga kemasan produk Hero jaman dulu.

Kemana Sang Ayah?
Sudah bertahun-tahun tidak pernah terlihat di meja untuk makan bersama.

Desain gambar pada kaleng berupa ibu dengan dua orang anak di meja makan itu sudah dipakai sejak 1971 sehingga sangat akrab di mata.

Kaleng Khong Guan untuk Meme 1


Kaleng Khong Guan untuk Meme 2


Kaleng Khong Guan untuk Meme 3



Lalu, dimanakah sang ayah dalam keluarga itu'?

Bernardus Prasodjo selaku pembuat gambar menyebutkan, "Keluarga Khong Guan adalah keluarga yang harmonis. Ayahnya tidak terlihat dalam gambar karena dia sedang memotret keluarga yang disayanginya."


Salah satu desain seri Peter and Jane

Selain itu, ada desain lain yang dibuat untuk seri 'Peter and Jane' terbitan Ladybird Book yang menggambarkan sang ayah baru pulang dan dua anak menyambut sambil berlari dan ibunya berdiri di pintu.

Sekian dulu ya Guys. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita sebagai pemuda terutama memahami asal usul dan cerita di balik Kuliner yang ada di Indonesia. Salam Pemuda, Semangat Empat Lima!!!



0 Response to "Akhirnya Sang Ayah Keluarga Khong Guan Ketemu"

Posting Komentar